Advertisement |
Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan salam sejahtera semoga senantiasa dilimpahkan bagi Nabi yang Ummi,
Muhammad Rasulullah Saw , dan kepada keluarganya serta sahabatnya yang
mulia. Pada bagian ini akan saya urai betapa hebatnya dialog antara
Rasulullah Saw dengan Iblis. Banyak hal bisa kita tangkap dan pelajari,
semuanya diperuntukkan bagi umat-Nya yang beriman. Allah memberikan izin
untuk semua peristiwa itu terjadi. Yang mungkin menjadi pertanyaan
adalah apakah Allah meridhahi? Nah, mari kita telusuri dialog kedua maha
master ini untuk kita sarikan dan ambil manfaat darinya.
1. Iblis Datang ke Majelis Rasulullah
Diriwayatkan
dari Mu’adz bin Jabal ra dari Ibnu Abbas ra yang berkisahkan seperti
berikut ini : Kami bersama Rasulullah Saw di rumah salah seorang sahabat
Anshar, dimana saat itu kami ditengah-tengah jamaah. Lalu ada orang
yang memanggil dari luar, “Wahai para penghuni rumah, apakah kalian
mengizinkan aku masuk, sementara kalian butuh kepadaku,” teriak orang
itu.
Rasulullah
Saw bertanya kepada jamaah, “Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil
dari luar itu?. Mereka menjawab, Tentu Allah Swt dan Rasul-Nya yang
lebih tahu.” Lalu Rasulullah Saw menjelaskan, “Ini adalah iblis yang
yang terkutuk semoga Allah senantiasa melaknatnya.” Kemudian Umar ra
meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, “Ya Rasulullah, apakah
engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?” Nabi Saw menjawab “Bersabarlah
wahai Umar, apakah engkau tidak tahu ia termasuk makhluk yang tertunda
kematiannya sampai batas waktu yang telah di ketahui (Hari Kiamat)?.
Akan tetapi sekarang silakan kalian membuka pintu untuknya. Sebab ia
diperintahkan untuk datang ke sini, maka pahamilah apa yang diucapkan
dan dengar apa yang akan ia ceritakan kepada kalian!,” jelas Rasul Saw.
Ibnu
Abbas berkata : Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk ditengah-tengah
kami. Ternyata ia menampakkan wujudnya sebagai orang yang sudah tua
bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut
yang panjangnya seperti rambut kuda. Sedangkan kelopak matanya terbelah
ke atas tidak ke samping. Kepalanya seperti gajah yang amat besar, gigi
taringnya memanjang keluar seperti babi. Sementara kedua bibirnya
seperti bibir kerbau.
2. Tujuan kedatangan Iblis
Ia datang sambil memberi salam “Assalamu’alaika ya Muhammad, assalamu’ alaika ya Jamaa’atal-muslimin,” kata iblis. Nabi Saw menjawab ‘Assalamu lillah ya la’iin (keselamatan hanya milik Allah wahai makhluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai iblis?,’ tanya Rasul.
“Wahai Muhammad, saya datang kesini bukan karena kemauan sendiri, tapi saya datang ke sini karena terpaksa”, tutur Iblis.
“Apa yang membuatmu terpaksa harus datang ke sini wahai
makhluk terkutuk?” tanya Rasulullah Saw. Iblis menjawab, “telah datang
kepadaku seorang malaikat yang telah diutus Tuhan Yang Maha Agung, dimana
utusan itu berkata kepadaku, “Sesungguhnya Allah Swt memerintahmu untuk
datang kepada Muhammad Saw sementara engkau adalah makhluk yang rendah
dan hina. Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau
menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam As, serta bagaimana engkau
membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang
ditanyakan Muhammad Saw dengan jujur. Maka demi kebesaran dan
keagungan Allah Swt, jika engkau menjawab dengan bohong sekalipun hanya
sekali, sungguh engkau akan Allah Swt jadikan debu yang bakal di
hempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuhmu akan merasa senang.
Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang kepadamu sebagaimana yang
diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan.
Kalau sampai saya tidak menjawab dengan jujur, maka musuh-musuhku akan
merasa senang atas musibah yang bakal saya terima. Sementara tidak ada
beban yang lebih berat bagiku daripada bersenang musuh-musuhku atas
musibah yang menimpah diriku,” papar Iblis panjang lebar.
3. Orang yang paling dibenci Iblis
Rasulullah
Saw mulai melemparkan pertanyaan kepada Iblis, “Jika engkau bisa
menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang
paling engkau benci?” Iblis menjawab, “(1) Engkau, wahai Muhammad,
adalah orang yang paling aku benci dan (2) kemudian orang-orang yang
mengikuti agamamu.” “Lalu siapa lagi yang paling engkau benci?,” tanya
Rasulullah Saw. “(3) Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan
dirinya hanya kepada Allah Swt,” jawab Iblis.
“Siapa lagi?,” tanya Rasulullah Saw. “(4) Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat)
lagi sabar,” jawab Iblis. “Siapa lagi?,” tanya Rasululah Saw. “(5)
Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadits
besar, hadits kecil dan najis)”, tutur iblis.
“Siapa
lagi?,” tanya Rasulullah Saw. “(6) Orang fakir yang senantiasa
bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapa pun dan
juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya,” jawab Iblis
“Lalu
dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?,” tanya Rasulullah Saw.
“Wahai Muhammad bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya
kepada makhluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah Swt
tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang
bersabar,” jelas Iblis.
“Lalu
siapa lagi wahai iblis? tanya Rasulullah Saw “(7) Orang kaya yang
bersyukur,” tutur Iblis. “Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu,
bahwa ia bersyukur?,” tanya Rasulullah Saw. “Bila saya melihatnya ia
mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian di
salurkan pada tempatnya,” jawab Iblis.
4. Shalat Umat Rasulullah dan ibadah lainnya bagi Iblis
Rasulullah Saw melanjutkan pertanyaannya, tentang banyak hal. Semuanya dijawab dengan baik oleh Iblis.
“Bagaimana
kondisimu apabila umatku menjalankan shalat?,” tanya Rasulullah Saw.
“Wahai Rasulullah, saya langsung merasa gelisah dan gemetar,” jawab
Iblis.
“Mengapa
wahai makhluk yang terkutuk?!!,” tanya Rasulullah Saw. “Sesungguhnya
apabila seorang hamba bersujud kepada Allah Swt sekali sujud, maka Allah
Swt akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa,
maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka
menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila mereka membaca Al
Qur’an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan
dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang
bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua,”
terang Iblis.
“Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan Iblis)?,” tanya Rasululah Saw
“Sebab
dalam sedekah ada 4 perkara yang perlu diperhatikan ; Dengan sedekah
itu, (1) Allah Swt akan menurunkan keberkahan dalam hartanya. (2)
Menjadikan ia disenangi di kalangan makhluknya. (3) Dengan sedekah itu
pula Allah Swt akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya.
Dan (4) Sedekah akan menghindarkan segala bencana dan penyakit, “ tutur
Iblis menjelaskan.
5. Khulafaur Rasyidin di mata Iblis
Rasulullah
Saw bertanya kepada Iblis tentang sahabat terdekatnya. Beliau-beliau
itulah yang di kemudian hari menjadi khalifah sepeninggal beliau.
Komentar Iblis menunjukkan siapa sebenarnya sahabat Abu bakar ra, Umar
bin Khatab ra, Utsman bin Afan ra dan Ali bin Abi Thalib ra. Inilah
pertanyaan itu.
“Bagaimana
pendapatmu tentang Abu Bakar?,” tanya Rasulullah Saw. “Ia sewaktu
Jahiliyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam,”
tutur Iblis.
“Bagaimana
dengan Umar bin Khatab?,” tanya Rasulullah Saw. “Demi Allah Swt,
setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya”, jawab
Iblis serius.
“Bagaimana
dengan Utsman?,” tanya Rasulullah Saw. “Saya merasa malu terhadap orang
yang para malaikat saja malu kepadanya,” jawab Iblis.
“Lalu
bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?,” tanya Rasulullah Saw lagi.
“Andaikan saya bisa selamat darinya, dan tidak pernah bertemu dengannya
ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannnya, akan tetapi ia tidak
pernah melakukan hal itu sama sekali,” keluh Iblis sedih.
6. Semua umat akan dicelakakan oleh Iblis
“Segala
puji bagi Allah Swt yang telah menjadikan umatku bahagia dan
mencelakakanmu sampai pada waktu yang di tentukan “, urai Rasulullah
Saw lebih lanjut.
“Tidak
dan tidak mungkin, dimana umatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa
hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah di tentukan. Lalu
bagaimana engkau bisa bahagia terhadap umatmu, sementara saya bisa
masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka
tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda
kematianku sampai pada hari mereka di bangkitkan kembali (kiamat).
Sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun
yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al-Qur’an, yang nakal
maupun yang rajin beribadah. Kecuali hamba-hamba Allah Swt yang mukhlis
murni.
“Tsumma
la atiyanahum min baini aidiihim wamin khalfiihim wa ‘an aimaanihim wa
‘an syamaailihim. Wa laa tajidu aktsaruhum syakirin,” Kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka. Dari kanan
dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak mendapati kebanyakan mereka
bersyukur. (Qs Al A’raf : 17)
7. Orang-orang yang ikhlas (mukhlis)
“Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah Swt yang mukhlis itu?,” tanya Rasulullah Saw. Iblis menjawab dengan panjang lebar, (1) “Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah orang
yang belum murni karena Allah Swt. Apabila saya melihat seseorang sudah
tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya
tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya
tinggalkan dia. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan
pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan-kesenangan
duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku dari pada orang-orang yang
telah saya jelaskan kepadamu tadi.
(2) Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa cinta harta itu termasuk dosa paling besar?. Apakah engkau tidak
tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang
paling besar? Apakah engkau tidak tahu saya memiliki tujuh puluh ribu
anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuh puluh
ribu setan. Diantara mereka ada yang saya tugaskan untuk menggoda
ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda para pemuda, dan ada yang
saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda
bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami
permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yang saya tugaskan
untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang saya
tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar masuk
dari satu kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain sehinga
mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka
nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah
tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan itu.
(3) Apakah engkau tidak tahu Muhammad bahwa
Barshisha, rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama
tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan
orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya
sehingga ia sempat berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh
orang dan mati dalam kondisi kafir. Inilah yang disebutkan oleh Allah
Swt dalam kitabnya dengan firman-Nya : (Bujukan orang-orang munafik
itu adalah seperti bujukan setan ketika dia berkata dengan manusia :
kafirlah kamu, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata,
sesunguuhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah Tuhan semesta Alam (QS. Al- Hasyr : 16).
(4) Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad ,
bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang telah berbohong
pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barang siapa
bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku.
(5) Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa saya pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa atas nama Allah
“bahwa saya akan memberi nasehat kepada kalian berdua”. Maka sumpah
bohong itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba
adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk
mataku dan kesenanganku. Barang siapa bersumpah dengan menceraikan
istrinya (talak) maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun
hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan
lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram.
Kemudian dari pasangan tersebut akan menghasilkan keturunan sampai hari
kiamat yang semuanya hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya
masuk neraka hanya dengan gara-gara satu ucapan.
8. Iblis bekerja dengan tekun dan terstruktur
Wahai Muhammad,
sesungguhnya diantara umatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya
dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya
selalu berada padanya dan mengganggu sembari berkata kepadanya, ‘masih
ada waktu, teruskan engkau kan
masih sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan‘ sehingga
ia menunda shalatnya. Shalatlah dia diluar waktunya. Akibatnya dengan
shalat yang dikerjakan diluar waktunya itu ia akan dipukul di kepalanya.
Kalau saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang
setan dari setan–setan manusia yang akan menyibukkan waktunya.
Kalau
dengan usaha itu saya masih kalah, maka akan saya tinggalkan sampai ia
menjalankan shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadanya
“lihatlah ke kanan ke kiri. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu
wajahnya saya usapkan dengan tangan saya, kemudian saya menghadap di
depan matanya sembari berkata, “engkau telah melakukan apa yang tidak
akan menjadi baik selamanya.”
Wahai Muhammad , engkau tahu,
bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul
kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau dalam shalat ia sanggup
mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian, maka saya perintahkan
untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti ayam yang
mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya.
Kalau
ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan
rantai di lehernya. Ketika ia sedang ruku, saya tarik kepalanya ke atas
sebelum imam bangun dari ruku’ dan saya turunkan sebelum imam turun.
Wahai Muhammad, engkau tahu,
bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya,
dan di Hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala
keledai.
Kalau
dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan
meremas-remas jari-jemarinya sampai bersuara, sedangkan ia dalam shalat,
karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia
sedang shalat. Kalau dengan cara itu masih juga belum mempan, maka saya
tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Maka ia
tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk ke dalam
perutnya, sehigga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai
perangkatnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.
Bagaimana umatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara
saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya
berkata kepadanya “shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya
kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.” Saya pun berkata
kepada orang yang sakit, “Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah
kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat
kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman “……. Dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit……”(
QS. An-Nur :61 ). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat.
Akhirnya ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia
akan bertemu Allah dengan dimurkai.
“Wahai Muhammad , apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap umatmu, sementara saya bisa memurtadkan seper enam dari umatmu untuk keluar dari Islam?, “demikian urai Iblis secara luas mengingatkan Rasulullah untuk umatnya.
9. Teman-teman Iblis
Kemudian
Rasulullah Saw meneruskan pertanyaan, “wahai makhluk yang terkutuk,
siapa teman dudukmu?”. “(1) Orang-orang yang suka makan riba,” jawab
Iblis. “Lalu siapa teman dekatmu?,” tanya Rasulullah Saw. “(2) Orang
yang berzina,” jawab Iblis.
“Siapa teman tidurmu?,” tanya Rasulullah Saw. “Orang yang mabuk,” jawab Iblis.
“Siapa tamumu?,” tanya Rasulullah Saw. “Pencuri ,” jawab Iblis
“Siapa utusanmu?,” tanya Rasulullah Saw. “Tukang sihir,” jawab Iblis.
“Apa yang menyenangkan pandangan matamu?,” tanya Rasulullah Saw. “Orang yang bersumpah dengan talak,” jawab Iblis.
“Siapa kekasihmu?,” tanya Rasulullah Saw. “Orang yang meninggalkan shalat Jumat,” jawab Iblis.
10. Pertanyaan lain Rasulullah Saw
“Wahai
makhluk yang terkutuk , apa yang mengakibatkan punggungmu patah?,”
tanya Rasulullah Saw. “Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama
Allah Swt,” jawab Iblis.
“Apa
yang membuat hatimu menjadi panas?,” tanya Rasulullah Saw. “Banyak
beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari,”
jawab Iblis.
“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?,” tanya Rasulullah Saw. “Sedekah secara rahasia,” jawab Iblis.
“Apa yang membuat matamu buta?,” tanya Rasulullah Saw. “Shalat diwaktu Dzuhur,” jawab Iblis.
“Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?,” tanya Rasulullah Saw. “Memperbanyak shalat berjemaah,” jawab Iblis.
“Siapa yang paling membahagiakanmu?,” tanya Rasulullah Saw. “Orang yang sengaja meninggalkan shalat,” tutur Iblis.
“Siapa yang paling celaka menurut engkau?,” tanya Rasulullah Saw. “Orang-orang yang kikir,” jawab Iblis.
“Apa yang paling menyita pekerjaanmu?,” tanya Rasulullah Saw. “Majelis orang-orang alim?,” jawab Iblis.
“Bagaimana cara engkau makan?,” tanya Rasulullah Saw. “Dengan tangan kiriku dan jari-jemarinya,” jawab Iblis.
“Dimana
engkau cari tempat berteduh untuk anak-anakmu di waktu panas?,” tanya
Rasulullah Saw. “Dibawah kuku manusia,” jawab Iblis.
11. Kebutuhan Iblis yang dimintakan kepada Allah
“Berapa
kebutuhan yang pernah engkau minta pada Tuhanmu?” tanya Rasulullah Saw.
“ Sepuluh macam,” jawab Iblis. “Apa saja itu wahai makhluk terkutuk?”
tanya Rasulullah Saw.
Iblis
pun menjawab : (1) Saya meminta-Nya agar saya bisa berserikat dengan
anak cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku beserikat dengan kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah Swt : “ Dan
berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah
mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan
tipuan belaka”. (QS Al-Isra’:46)
Setiap
harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya
juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta
yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah Swt dari setan yang
terkutuk.
Setiap
orang yang tidak mohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika
bersetubuh dengan isterinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya
melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang
naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan
maka sayalah temannya. Itulah maksud firman Allah Swt : “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu dengan berjalan kaki”. (QS.Al- Isra” 64 )
(2)
Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah
kamar mandi. (3) Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar
menjadi masjidku. (4) Saya memohon agar saya punya Al Qur’an, maka
sya’ir adalah Al- Qur’anku. (4) Saya memohon agar saya punya adzan, maka
terompet adalah panggilan adzanku. (5) Saya mohon kepada-Nya, agar saya
punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. (6)
Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka
kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. (7) Saya
memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang
menginfakkan harta kekayaannya utuk kemaksiatan adalah teman dekatku.
Itulah maksud firman Allah Swt : “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan-setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.
Rasulullah Saw berkata kepada iblis, “Andaikan
tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu tidak didukung oleh ayat-ayat
Al Qur’an dari kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu.”
Lalu
Iblis berkata lagi, “(8) Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar
saya bisa melihat anak cucu Adam, sementara mereka tidak bisa
melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran
darah mereka. Diriku bisa berjalan kemana pun sesuai dengan kemauan
diriku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau dalam sesaat pun
bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku ; “Engkau bisa melakukan apa
saja yang kau minta. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai Hari
Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak dari pada orang
yang mengikutimu. Sebagian besar anak cucu Adam akan mengikuti sampai
Hari Kiamat”
Iblis melanjutkan lagi, (9) “Saya meminta anak dan saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah.
Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan
shalat Isya’. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur
terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang
saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan
ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya
tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan di tengah-tengah
manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan
sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Dan yang tersisa hanya satu
pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakuka secara rahasia akan diberi
seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana
ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di
majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkhutbah. Sehingga mereka
mengantuk dan akhirnya tertidur, tidak bisa mendengar apa yang
dibicarakan oleh para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis
pahala sedikitpun untuk selamanya.
Iblis
melanjutkan lagi,” Setiap ada perempuan keluar mesti ada setan yang
duduk dipinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi
kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepala orang-orang yang
melihatnya. Kesemua setan itu kemudian berkata kepadanya “keluarkan
tanganmu”. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak,
lalu kelihatan nodanya.
Iblis
melanjutkan lagi, (10) ‘Wahai Muhammad, saya memohon ijin kepada Allah
yang Maha Agung untuk menyesatkan umatmu. Sebenarnya saya tidak bisa
menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan
menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan,
tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang
masih sempat mengucapkan dua kalimat syahadat, “Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan puasa. Sebagaimana engkau
wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikitpun kepada
siapa saja. Akan tetapi Engkau adalah seorang utusan dan penyampai
amanat dari Allah. Andaikan Engkau memiliki hak dan kemampuan untuk
memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang
kafir pun dimuka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (hujjah)
Allah Swt terhadap makhluk-Nya. Sementara saya hanya menjadi sebab
celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang
celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan
bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka
adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perutnya.
12. 15 Musuh dan 10 teman Iblis
Dalam
kesempatan lain sebagaimana disebutkan oleh Wahab bin Munabin, ia
berkata : “Allah memerintahkan kepada Iblis untuk datang kepada
Rasulullah Saw guna menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan beliau
Saw.” Kemudian datanglah Iblis kepada Rasulullah Saw dalam bentuk orang
tua yang bersih wajahnya dan tangan kanannya memegang tongkat.
Setelah yakin bahwa yang datang adalah Iblis, maka
Rasulullah mengajukan beberapa pertanyaan. “wahai Iblis, berapa musuhmu
dari umatku?,”. Jawab Iblis “ada 15, yaitu (1) Kamu sebagai musuhku yang
membahayakan (2) Imam yang adil (3) orang kaya yang tawadhuk (4)
pedagang yang jujur (5) orang alim yang shalat dan khusu’ (6) orang
mukmin yang memberikan nasehat (7) orang mukmin yang mempererat
persaudaraan (8) orang yang bertaubat yang menetapi dalam taubatnya itu
(9) orang yang berhati-hati dalam barang yang haram (10) orang mukmin
yang melanggengkan kesuciannya (11) orang mukmin yang banyak bersedekah
(12) orang mukmin yang baik akhlaknya (13) orang mukmin yang hidupnya
memberi kemanfaatan pada orang lain (14) orang yang membaca Al-Qur’an
yang senantiasa melanggengkan bacaannya (15) orang yang shalat malam
dikala manusia lainnya sedang tidur.
“Kemudian siapa yang menjadi temanmu dari umatku wahai
Iblis,” tanya Rasulullah lebih lanjut. “temanku ada sepuluh orang. Yaitu
(1) hakim yang durhaka, yang tidak mau menegakkan keadilan yang
sebenarnya (2) orang yang takabur (3) pedagang yang khianat (4) peminum
khamer (5) tukang fitnah (6) orang yang riya’ (7) orang yang memakan
harta anak yatim dengan tidak sah (8) orang yang meremehkan shalat (9)
orang yang tidak mau mengeluarkan zakat (10) orang yang panjang
angan-angan. Kesemuanya itu menjadi saudara dan teman karibku,” jawab
Iblis yakin.
13. Allah memiliki skenario dan ketetapan
Rasulullah Saw kemudia membacakan firman Allah Swt “Jikalau
Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang
diberi Rahmat oleh Tuhanmu.” (QS: Hud: 118-119)
Kemudian beliau Nabi Saw melanjutkan dengan firman Allah Swt : “ Dan adalah ketetapan itu suatu ketaatan yang pasti berlaku”. (QS. Al- Ahzab :38).
Lantas Rasulullah Saw berkata lagi kepada Iblis, “Wahai Abu Murrah
(Iblis) apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah,
sementara saya akan menjaminmu masuk surga.” Iblis menjawab “Wahai
Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering
dengan apa yang telah terjadi seperti ini hingga Hari Kiamat nanti. Maka
Maha Suci Allah yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan
Khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu.
Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan
Khatib bagi penduduk neraka. Saya adalah makhluk yang celaka lagi
terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan padamu, dan
saya mengatakan sejujurnya.
Segala
puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Awal dan Akhir, Dhahir dan Bathin,
dan semoga Shalawat dan Salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang
Nabi yang ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para utusan dan para nabi.
(Dialog ini dikutip dari Syajaratul-kaun,
doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad Saw, yang di tulis
oleh Asy-Syaikh-Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali
bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-hatimi Ath-Tha’I Al-Andalusia, 17
Ramadhan 560 11-22 rabiu’uts –Tsani 630 11)
Semoga
bermanfaat untuk hati kita semua, para pengikut Rasulullah Saw,
manusia pilihan, tuan para Nabi dan khatib para penduduk surga. Semoga
pula kita diberikan-Nya kemampuan dan ketebalan iman untuk mengikuti
Al-Qur’an dan Al-Hadits, kemudian di hari berbangkit nanti oleh Allah
Swt, kita digolongkan di dalam barisan dan kelompoknya Nabi Muhammad
Saw. Amien.
Dan
satu hal yang harus kita ingat, Allah pernah mengancam kita bahwa Dia
akan mendatangkan kaum yang mencintai-Nya bila kita ingkar. “Hai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya. Mereka bersikap lemah
lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahaluas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs Al-Maidah : 54)
Sumber : Buku Iblis Guruku
Karya : Moeslih Rosyid
SubhanAllah,... terimakasih gan infonya
BalasHapushttp://q-bull.blogspot.com
NIce Info Gan!, btw met hari Jumat Gan!
BalasHapusB-)
keren sobat. mampir sob. sukses deh buat sultan mahmud.
BalasHapusPheeewww!! Mudah-mudahan dapat membenahi setiap langkah kita kedepannya. Amin!
BalasHapusMengerikan ya ...
BalasHapusdan akan dilakukan terus oleh syaitan yang terkutuk hingga akhir masa